Febriyanto Saleh (peci bergaris hitam) adalah murid pertama diantara yang belajar di Taman Pengajian Al Qur'an "Miftahul Khairaat" |
Sejak tinggal dirumah tua, ada yang
mengganjal dihati Habib Jafar Al Habsyi.
Setiap hari menjelang magrib, beliau
selalu memperhatikan anak-anak tetangganya.
Ada yang masih asyik bermain bersama dijalanan.
Sudah waktunya sholat, apakah orang tuanya
tidak mencari mereka.
Sebagai penduduk yang baru bermukim
didaerah ini,beliau tentu heran dengan hal ini.
Ditempat asal beliau anak-anak selalu
mengaji setiap sore, bukannya bermain sampai magrib.
Suatu sore ada anak-anak yang bermain
dihalaman rumah yang ditempati beliau.
Habib memanggil anak-anak tersebut
dan menanyai mereka.
Dimana mereka bersekolah dan dimana rumah
orang tuanya.
Tidak lupa pula menanyai mereka satu
persatu, siapa yang sudah tahu mengaji.
Ternyata sebagian besar yang belum
pernah belajar Iqro samasekali.
Habib pun langsung menanyakan apakah
mereka mau diajar untuk mengaji.
Sebagian menjawab mau, dan ada yang
hanya diam saja.
Habib menyuruh mereka dating tiap
sore untuk belajar kalau mau.
Ternyata dari sekian anak, yang
datang kembali hanya satu orang.
Namanya Febriyanto Saleh, dia menjadi
murid pertama di Taman Pengajian "Miftahul Khairaat".
Dia datang bersama ibunya kerumah
Habib untuk mulai belajar mengaji.
Maka sejak saat itu dimulailah
kegiatan pertama belajar Iqro.
Seiring waktu yang berjalan,
bertambah pula anak-anak yang datang belajar.
Habib menerima mereka dengan tangan terbuka dan
tanpa meminta bayaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar